Tata Cara Sholat Istisqo

Artikel terkait : Tata Cara Sholat Istisqo

SHOLAT ISTISQA

غاية تلخيص المراد بهامش بغية المسترشدي
ـ (مسألة) المنقول لأصحابنا في ندب القنوت في غير الصبح من المكتوبات ثلاثة أقوال: القنوت مطلقاً عكسه الثالث الأظهر أنه يقنت للنازلة كالوباء والقحط والعدو والجراد وقلة المطر بحيث لا تزول الحاجة بما حصل منه إذ يستحب صلاة الإستسقاء لإنقطاع المطر أو قلته بحيث لم تحصل به الكفاية أو تحصل وكان في الزيادة نفع واذا كان هذا في الصلاة وهي يحتاط لها أكثر فأولى استحباب القنوت لذالك في المكتوبات

WAKTU DISUNAHKAN SHOLAT ISTISQA

إذ يستحب صلاة الإستسقاء لإنقطاع المطر أو قلته بحيث لم تحصل به الكفاية أو تحصل وكان في الزيادة (غاية تلخيص المراد بهامش بغية المسترشدين) نفع  

Faktor disunahkan sholat istisqo' karena tidak ada-Nya hujan,  atau sedikitnya kadar hujan,  sekiranya tidak mencukupi kebutuhan, atau mencukupi tapi ada manfaat lain ketika datang curah hujan lebih banyak. (ghayatul takhlis Al Murad, Hamisy Ghayatul-Murtasyidin).

MANDI SUNNAH SAAT RITUAL SHOLAT ISTISQA

باب الغسل المسنون وهو اثنا عشر غسلا: غسل الجمعة وغسل العيدين وغسل الكسوفين وغسل الاستسقاء والغسل من غسل الميت وغسل الكافر اذا أسلم وغسل المجنون اذا أفاق والغسل للإحرام والغسل لدخول مكة والغسل للوقوف بعرفة والغسل للرمي والغسل للطواف (الكتاب: التنبية في الفقه الشافعي المؤلف: أبو اسحاق إبراهيم بن علي بن يوسف الشيرازي المتوفى: 476هـ)

Sunah mandi Ada 12 :



  • Mandi akan sholat Jum 'ah
  • Mandi akan sholat idul fitri dan idul adlha
  • Mandi akan sholat gerhana matahari dan gerhana bulan
  • Mandi akan sholat istisqo'
  • Mandi dari memandikan mayyit
  • Mandinya orang kafir setelah ia masuk islam
  • Mandinya orang gila setelah ia baru sembuh dari gilanya
  • Mandi akan ihrom
  • Mandi kerana masuk kota Makkah
  • Mandi karena wuquf di 'Arofah
  • Mandi karena melempar Jumroh 12. Mandi karena Thowaf
  • Keterangan :  Dalam kitab Kifayatul ahyar hal 42-46 tentang mandi sunah Sunah Mandi ada 17

    HUKUM MEMBALIKAN TELAPAK TANGAN KETIKA DOA TOLAK BALA

    وَالسُّنَّةُ أَنْ يُشِيرَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إلَى السَّمَاءِ في كل دُعَاءٍ لِرَفْعِ بَلَاءٍ وَبِبَطْنِهِمَا إنْ سَأَلَ شيئا أَيْ تَحْصِيلَهُ لِأَنَّهُ صلى اللَّهُ عليه وسلم اسْتَسْقَى وَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إلَى السَّمَاءِ رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَقِيسَ بِالِاسْتِسْقَاءِ ما في مَعْنَاهُ

    “Yang disunahkan menjadikan punggung kedua telapak tangannya kelangit dalam setiap doa yang mengandung ‘menghilangkan musibah’ dan sunah menjadikan perut kedua telapak tangan saat berdoa ‘mendapatkan sesuatu’ “karena rosulullah Shollallaahu alai wa sallaama memohon siraman (saat sholat istisqo) dan menjadikan punggung kedua telapak tangannya kelangit” (HR Muslim) dan dianalogikan terhadap sholat istisqo setiap doa yang mengandung ‘menghilangkan musibah’’.
    Asnaa Almathoolib I/293

    KISAH MENARIK TENTANG ISTISQA (MEMINTA HUJAN)

    Kisah, di kitab As Showaiqul Muchriqoh karangan Imam Ibnu Hajar Al Haitami. Kisah tentang Hasan Al 'Asykari :

    وَلما حبس قحط النَّاس بسر من رأى قحطا شَدِيدا فَأمر الْخَلِيفَة الْمُعْتَمد ابْن المتَوَكل بِالْخرُوجِ للاستسقاء ثَلَاثَة أَيَّام فَلم يسقوا فَخرج النَّصَارَى وَمَعَهُمْ رَاهِب كلما مد يَده إِلَى السَّمَاء هطلت ثمَّ فِي الْيَوْم الثَّانِي كَذَلِك فَشك بعض الجهلة وارتد بَعضهم فشق ذَلِك على الْخَلِيفَة فَأمر بإحضار الْحسن الْخَالِص وَقَالَ لَهُ أدْرك أمة جدك رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم قبل أَن يهْلكُوا فَقَالَ الْحسن يخرجُون غَدا وَأَنا أزيل الشَّك إِن شَاءَ الله وكلم الْخَلِيفَة فِي إِطْلَاق أَصْحَابه من السجْن فَأَطْلَقَهُمْ فَلَمَّا خرج النَّاس للاستسقاء وَرفع الراهب يَده مَعَ النَّصَارَى غيمت السَّمَاء فَأمر الْحسن بِالْقَبْضِ على يَده فَإِذا فِيهَا عظم آدَمِيّ فَأَخذه من يَده وَقَالَ استسق فَرفع يَده فَزَالَ الْغَيْم وطلعت الشَّمْس فَعجب النَّاس من ذَلِك فَقَالَ الْخَلِيفَة لِلْحسنِ مَا هَذَا يَا أَبَا مُحَمَّد فَقَالَ هَذَا عظم نَبِي ظفر بِهِ هَذَا الراهب من بعض الْقُبُور وَمَا كشف من عظم نَبِي تَحت السَّمَاء إِلَّا هطلت بالمطر فامتحنوا ذَلِكالْعظم فَكَانَ كَمَا قَالَ وزالت الشُّبْهَة عَن النَّاسوَرجع الْحسن إِلَى دَاره
     الصواعق المحرقة ابن حجر الهيتمي

    Ketika Imam Hasan Al Asykari di penjara terjadilah musim paceklik yang parah dan hujan nggak turun turun, kemudian Kholifah Al Mu'tamid bin Mutawakkil memerintahkan orang orang utk keluar dan sholat istisqo' selama 3 hari, namun ternyata tidak ada hasilnya. kemudian orang2 nasrani keluar bersama pendetanya, ketika sang pendeta mengulurkan tangannya ke langit tiba tiba hujan turun dengan lebatnya, kemudia di hari yg kedua juga begitu. sebagian orang orang yg bodoh menjadi ragu ragu bahkan sebagian lagi pada murtad, hal ini membuat resah sang kholifah islam.

    Kemudian kholifah meminta agar Hasan di datangkan kepadanya, kholifah berkata kepada Hasan" temuilah ummatnya kakekmu Muhammad shollallohu alaihi wasallam sebelum mereka binasa" Hasan berkata " suruh orang orang pada keluar besok, aku akan menghilangkan keraguan mereka."Hasan juga berbicara kepada kholifah agar melepaskan teman2nya dari penjara, dan kholifahpun melepaskan mereka. Ketika orang orang telah keluar untuk istisqo' dan sang rahib mengangkat tangannya bersama orang orang nasroni tiba tiba langitnya mendung dan Hasan pun memerintahkan agar memegang tangannya rahib, ternyata di tangan rahib terdapat tulang manusia, dan diambillah tulang tersebut dari tangannya.

    Hasan berkata kepada rahib " mintalah hujan sekarang " kemudian rahib mengangkat tanganya maka hilanglah mendung tersebut dan muncullah matahari. orang2 menjadi heran dengan kejadian tersebut . kholifah berkata kepada Hasan :" apa ini wahai hasan" Hasan berkata " ini adalah tulangnya Nabi , pendeta ini mendapatkannya dari sebagian kuburan, dan tidaklah dibuka dari tulangnya seorang Nabi di bawah langit, kecuali langit akan mencurahkan hujan dengan lebatnya." Kemudian orang orang mencoba tulang tersebut dan terjadilah seperti apa yang di katakan oleh Al Hasan dan hilanglah keraguan dari mereka , akhirnya Al Hasan pun kembali kerumahnya.

    Waallahu a'lam bishawab

    Artikel Dakwah & Motivasi Islam Lainnya :

    0 comments:

    Post a Comment

    Copyright © 2015 Dakwah & Motivasi Islam | Design by Bamz